620 views

HARGA SEMBAKO MELAMBUNG DI KEPRI, MASYARAKAT MENJERIT DAN PEMERINTAH DIDESAK LAKUKAN OPERASI PASAR DAN BERAS IMPOR

“ Buat Saja Sistemnya, Buka Tutup Kran Impor. Sistem Buka Tutup Kran Impor Maksudnya, Pemerintah Mengimpor Gula Dan Beras Dimomen-Momen Khusus Seperti Ramadhan, Natal, Tahun Baru Dan Hari Besar Keagamaan Lainnya. Kalau Ini Dilakukan, Saya Yakin Akan Sangat Membantu Masyarakat,” Kata Ketua Komisi II DPRD Batam, Yudi Kurnain, Di Gedung DPRD Batam, Rabu (18/05/2016-Red)

BATAM-LH: Masyarakat Kepulauan Riau, belakangan ini menjerit karena harga bahan pokok, seperti gula dan beras melambung dipasaran. Hal ini disebabkan menipisnya stock dan banyaknya konsumsi menjelang Ramadhan dianggap menjadi naiknya harga gula dan beras di sejumlah kabupaten/kota di Kepulauan Riau. Tidak itu saja harga Sembilan bahan pokok lainnya, seperti minyak goreng, tepung dan lainnya juga dipastikan naik.

Ditingkat pengecer, harga gula naik dri Rp11 ribu menjadi Rp16 ribu atau naik Rp5 ribu per kilogram (Kg) di Kota Batam. Bahkan di kabupaten Karimun dan Bintan, harga gula lebih tinggi mencapai Rp17 ribu per kilogramnya. Begitu pula harga beras yang bisa Rp10 ribu per kilogram naik menjadi Rp13 ribu hingga Rp15 ribu per kilogramnya.

Pemerintah daerah harus segera bertindak dan segera menjalankan operasi pasar agar dapat melihat langsung kondisi di lapangan. Sehingga dapat menjaga stabilitas harga dan ketersedian Sembilan bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar swasta dan tradisional yang ada di kabupaten/kota di Kepulauan Riau ini.

Selain itu, pemerintah bersama DPRD setempat, segera mendesak pemerintah pusat dan Bulog untuk membuka kran impor terutama beras dan gula dari luar negeri. Jika ketersediaan bahan pokok ini tidak mencukupi untuk kebutuhan lokal dan dalam negeri atas kelangkaan kebutuhan masyarakat yang mesti didatangkan jauh dari pulau Jawa.
.
“Masalahnya dari Jakarta, gula susah didapatkan. Sudah berkali-kali dipesan supaya dipasok ke Batam, tapi tak dating juga,”kata Ali Tantrawijaya, Wakil Ketua Bidang Distribusi dan Jaringan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam, kepada wartawan, Rabu (18/05/2016-red).

Ia menggungkapkan, stok gula di Batam sudah mengkhawatirkan. Apalagi distributor di Batam tidak memasok gula dalam volume tinggi. “Stok gula di Batam sekarang sangat rawan, gulanya hampir habis,”ujarnya.

Menurut Ali, ada dua solusi untuk menekan harga gula tersebut. Yang pertama Pemerintah kota Batam harus segera melaksanakan operasi pasar dalam waktu dekat ini. Seedangkan yang kedua kata dia, pemerintah pusat harus membuka kran impor. Jika tidak harga gula akan terus naik karena pasokan berkurang, sedangkan kebutuhan tinggi.

Senada Ketua Komisi II DPRD Batam, Yudi Kurnain juga mendesak pemerintah segera membuka kran impor. Tidak hanya untuk gula, tapi juga beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bulan Ramadhan yang sudah dekat. “Buat saja sistemnya, buka tutup kran impor,”kata Yudi, di Gedung DPRD Batam, Rabu (18/5/2016-red).

Dijelaskannya, sistem buka tutup kran impor itu, yaitu pemerintah mengimpor gula dan beras dimomen-momen khusus seperti Ramadhan, Natal, Tahun Baru dan hari besar Keagamaan lainnya. Kalau ini dilakukan, kata politisi PAN ini yakin akan membantu masyarakat khususnya yang akan merayakan hari besar keagamaan.

Plt. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan kenaikan harga gula di pasar karena dari Jakarta harganya sudah tinggi. Jika sebelumnya, harga dari Jakarta Rp10-12 ribu per Kg, sejak sepekan terakhir mencapai Rp14 ribu. Makanya, di pasar harga gula dijual Rp16 ribu.

“Kita sudah kumpulkan distributor gula dan beras, lamanya pengiriman dan mahalnya harga jadi alasan kenaikan. Kami selalu memantau harga pasar. Bahkan ia juga mencoba mendatangkan gula dari Lampung, namun disana stok beras juga menipis.”ungkapnya.

Menurut Rudi, pihaknya segera menemui Bulog meminta mereka juga mendatangkan gula dan beras ke Batam. Disamping pemerintah kota Batam melalui pemerintah provinsi kepri sudah meminta kepada pemerintah Pusat membuka kran impor gula ataupun beras ke Batam. Selain dapat menjamin ketersediaan pasokan juga dipastikan akan menekan harga.

“Dua yang kita usulkan ke pemerintah pusat melalui Gubernur (Kepri) yakni gula dan beras khusus Batam langsung impor,”harapnya.

Saat ini sejumlah pedagang makanan mulai mengeluhkan kenaikan harga gula tersebut. Rata-rata mereka membeli gula Rp16 ribu per Kg. Pedagang kue di Jodoh, harga gula sudah mereka rasakan naik sejak dua minggu terakhir. “ Biasanya beli gula hanya Rp11 ribu per kg. Sekarang harga gulanya menjadi Rp16 ribu, terlalu tinggi naiknya,” kata Solihin (37 th), kepada LIPUTAN HUKUM, Kamis (19/5/2016-red).

Begitu pula hanya, Astut (38 th) ibu rumah tangga warga Bengkong, Kota Batam juga mengeluhkan hal yang sama. Ia berharap pemerintah senantiasa turun ke pasar memantau harga Sembilan bahan pokok agar ketersediaan kebutuhan dan stabilitas harga kebutuhan pokok tetap terjaga. “Harga gula naik, beras naik dan apalagi seperti tepung dan minyak goreng pasti juga akan naik menjelang dekat bulan Ramadhan ini, sama seperti tahun-tahun sebelumnya,”kesalnya. (Rara/Anto-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.